Laporan Hasil
Observasi
Nama :
Bayu Soenoehargo
No.Absen :05
Kelas :X
MIA-3
MINUMAN
BER-ISOTONIK
Powerade
500 mL
Klasifikasi Minuman :
-Kriteria kemasan :
Botol
-Kriteria kandungan soda : Tidak bersoda
-Kriteria penyajian :
Dingin
-Kriteria kasiat :
Mengganti cairan dan ion tubuh yang hilang
-Kriteria harga :
Rp 4.000,00 – Rp
5.000,00.
Tahukah
kalian brand minuman isotonik Powerade?
Powerade pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990 dan merupakan produk yang
tergolong sukses dalam skala internasional. Minuman isotonik ini merupakan
sponsor resmi untuk olimpiade sejak tahun 1992 untuk kategori minuman
non-alkohol dan juga sponsor pada piala dunia FIFA tahun 2006.
Pada
dasarnya, fungsi minuman isotonik adalah untuk mengganti cairan dan ion tubuh
yang hilang setelah beraktivitas. Nah, jenis aktivitas manusia inilah yang
“dimainkan” oleh para produsen minuman isotonik dalam menentukan target pasar
yang mereka bidik. Ada minuman isotonik yang menyasar kaum remaja, ada yang
menyasar kalangan pekerja muda, dan sebagainya. Coca-Cola Indonesia (CCI)
dengan brand Powerade lebih menyasar pada pria dengan rentang usia 17 – 30
tahun yang sering berkativitas dan suka berolahraga, terutama yang tinggal di
wilayah perkotaan. Mereka mencoba untuk menanamkan persepsi di benak konsumen
bahwa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, air saja tidak cukup karena
dibutuhkan berbagai mineral termasuk karbohidrat untuk rehidrasi saat melakukan
berbagai aktivitas.
Dengan
kemasan yang sporty, Powerade ukuran 500 ml dijual dengan harga Rp 4.000,00 –
Rp 5.000,00. Distribusi Powerade kini sudah semakin meluas ke berbagai wilayah
di Indonesia, tapi meskipun demikian, Powerade tidak mudah ditemukan seperti
Mizone atau Pocari Sweat. Powerade memang mudah ditemukan di supermarket,
minimarket atau retail modern lainnya. Tapi, Powerade tidak selalu tersedia di
warung-warung yang ada di sekitar pemukiman warga.
CCI
memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran
produk-produknya termasuk Powerade isotonik. Program tersebut tentunya
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Mereka
memanfaatkan strategi advertising, dan sponsorship dalam memasarkan produknya.
Bila kita perhatikan, iklan Powerade yang ditayangkan di televisi selalu mengusung
tema olahraga dan menampilkan model pria. Hal ini dilakukan untuk memperkuat
positioning Powerade sebagai produk yang tepat untuk proses rehidrasi setelah
melakukan berbagai aktivitas. Tapi, khusus di Indonesia, Powerade terbilang
jarang beriklan di TV. CCI terakhir mengiklankan Powerade pada tahun 2008-2009
dengan menampilkan pesepakbola Elie Aiboy. Powerade pun pernah menjadi official
sponsor dalam berbagai pertandingan olahraga tingkat internasional seperti
Olimpiade dan FIFA World Cup 2006 lalu. Untuk di Indonesia, Powerade pernah
melaksanakan kegiatan Powerade Sports Cheerleading Competition pada tahun 2007
di kota Bandung.
Sejauh
ini, dominasi dalam kategori minuman isotonik masih tetap dipegang oleh Pocari
Sweat dan Mizone. Meskipun Powerade merupakan brand yang sudah terkenal, tapi
angka penjualan Powerade di Indonesia masih tertinggal sangat jauh dibandingkan
Pocari Sweat atau Mizone. Powerade jarang melakukan kegiatan promosi yang
sejatinya mampu menarik konsumen. Dari segi distribusi, minuman isotonik ini
terbilang tidak mudah ditemui sehingga konsumen cenderung memilih brand lain.
Secara umum, Powerade dengan strategi pemasaran yang telah dijalankan memang
mampu memposisikan diri sebagai minuman isotonik sporty tingkat
internasional. Tapi, Powerade ini tidak memiliki emotional bounding yang
kuat dengan masyarakat Indonesia. Bisa jadi strategi ini sengaja dilakukan CCI
karena Indonesia bukan target utama dalam pemasaran Powerade, seperti yang kita
lihat CCI cenderung lebih agresif dalam memasarkan produk-produk soft drink di
Indonesia.
No comments:
Post a Comment