Sunday, December 14, 2014

Teks Prosedur Kompleks


Teks Prosedur Kompleks

Cara Membatik Yang Baik dan Benar
Dalam tulisan persiapan alat belajar membatik sebelumnya, teman-teman sudah dijelaskan mengenai alat dan bahan ketika hendak membatik maupun akan belajar batik. Nah, kali ini, tulisan ini akan mencoba menjelaskan mengenai proses membatik dengan langkah-langkah yang cukup sederhana agar kalian bisa mencoba.
·         Pertama, ketika sudah menyiapkan peralatan membatik, upayakan kain mori yang hendak dibatik ditata sedemikian rupa. Hal ini menghindari agar batik tidak kusut dan kita sendiri mudah membatik kainnya.
·         Kedua, selanjutnya kalian bisa memanaskan lilin / malam di kompor dan wajan yang telah disiapkan. Upayakan menjaga kestabilan suhu kompor agar tetap panas sehingga lilin / malam dapat mencair secara merata.
·         Ketiga, setelah siap masukkan cairan lilin ke dalam canting dan ukirlah kain batik dengan canting dan malam sesuai dengan motif yang sebelumnya telah digambar pada kain. Oya, sebelum lilin di ukir ke kain, ada baiknya, ujung canting ditiup-tiup secara perlahan. Ini kiat agar lubang canting tidak tersumbat dan lilin/malam dapat mengalir lancar.
·         Keempat, batiklah kain dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa terlebih bila Anda belum professional benar. Selesaikan membatik dari urutan atas ke bawah, samping kiri ke kanan atau sebaliknya, sehingga selesai secara teratur.
·         Kelima, setelah selesai, biasanya kita bisa langsung melakukan pewarnaan. Namun bila harus menunggu keesokan harinya, simpanlah dengan posisi melipat yang benar agar menghindari patahan-patahan pada lilin. Patahan tersebut akan berpengaruh pada saat proses pewarnaan.
·         Keenam, Kain yang sudah dililin bisa langsung diberi warna melalui proses pewarnaan. Pada saat proses ini, kalian bisa melakukannya beberapa kali sesuai dengan warna yang diinginkan.
·         Ketujuh, selanjutnya setelah diberi warna, lilin pada kain akan dilorot, nama prosesnya ialah pelorotan. Ketika melorot, biasanya digunakan air yang telah panas mendidih, agar lilin dapat terlepas dengan mudah.
·         Kedelapan, setelah proses pewarnaan dan pelorotan, kain batik tersebut dapat dibilas menggunakan air bersih dan selanjutnya bisa dijemur.
·         Kesembilan, setelah proses tersebut selesai jemurlah kain pada tempat yang teduh dan terangin-angin, hindari secara langsung cahaya matahari yang berlebihan.



Nama Kelompok       :
1.   Billy Chistufia Yusinda              (06)
2.   Dendy Fariz Nugroho               (09)
3.   Gustiansyah Surya W. P            (17)
4.   Rifqi Nur A                             (30)
Kelas                        :       X MIA 3

UPT SMA NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO
Jl. Raya Ijen No. 09 Kota Mojokerto

Wednesday, December 10, 2014

Tugas Hasil Observasi Bayu


Laporan Hasil Observasi
Nama               : Bayu Soenoehargo
No.Absen        :05
Kelas               :X MIA-3
MINUMAN BER-ISOTONIK
Powerade 500 mL
http://coca-colaamatil.co.id/images/product/img-300113162443.jpg      http://1.bp.blogspot.com/-e-jElXn2VBw/UTNlWc0cEFI/AAAAAAAAAYk/sz78SF2mkLQ/s1600/powerade.jpg
Klasifikasi Minuman :
-Kriteria kemasan                    : Botol
-Kriteria kandungan soda                 : Tidak bersoda
-Kriteria penyajian                  : Dingin
-Kriteria kasiat                        : Mengganti cairan dan ion tubuh yang hilang
-Kriteria harga                         : Rp 4.000,00 – Rp 5.000,00.
Tahukah kalian  brand minuman isotonik Powerade? Powerade pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990 dan merupakan produk yang tergolong sukses dalam skala internasional. Minuman isotonik ini merupakan sponsor resmi untuk olimpiade sejak tahun 1992 untuk kategori minuman non-alkohol dan juga sponsor pada piala dunia FIFA tahun 2006.
Pada dasarnya, fungsi minuman isotonik adalah untuk mengganti cairan dan ion tubuh yang hilang setelah beraktivitas. Nah, jenis aktivitas manusia inilah yang “dimainkan” oleh para produsen minuman isotonik dalam menentukan target pasar yang mereka bidik. Ada minuman isotonik yang menyasar kaum remaja, ada yang menyasar kalangan pekerja muda, dan sebagainya. Coca-Cola Indonesia (CCI) dengan brand Powerade lebih menyasar pada pria dengan rentang usia 17 – 30 tahun yang sering berkativitas dan suka berolahraga, terutama yang tinggal di wilayah perkotaan. Mereka mencoba untuk menanamkan persepsi di benak konsumen bahwa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, air saja tidak cukup karena dibutuhkan berbagai mineral termasuk karbohidrat untuk rehidrasi saat melakukan berbagai aktivitas.
Dengan kemasan yang sporty, Powerade ukuran 500 ml dijual dengan harga Rp 4.000,00 – Rp 5.000,00. Distribusi Powerade kini sudah semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia, tapi meskipun demikian, Powerade tidak mudah ditemukan seperti Mizone atau Pocari Sweat. Powerade memang mudah ditemukan di supermarket, minimarket atau retail modern lainnya. Tapi, Powerade tidak selalu tersedia di warung-warung yang ada di sekitar pemukiman warga.
CCI memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya termasuk Powerade isotonik. Program tersebut tentunya bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Mereka memanfaatkan strategi advertising, dan sponsorship dalam memasarkan produknya. Bila kita perhatikan, iklan Powerade yang ditayangkan di televisi selalu mengusung tema olahraga dan menampilkan model pria. Hal ini dilakukan untuk memperkuat positioning Powerade sebagai produk yang tepat untuk proses rehidrasi setelah melakukan berbagai aktivitas. Tapi, khusus di Indonesia, Powerade terbilang jarang beriklan di TV. CCI terakhir mengiklankan Powerade pada tahun 2008-2009 dengan menampilkan pesepakbola Elie Aiboy. Powerade pun pernah menjadi official sponsor dalam berbagai pertandingan olahraga tingkat internasional seperti Olimpiade dan FIFA World Cup 2006 lalu. Untuk di Indonesia, Powerade pernah melaksanakan kegiatan Powerade Sports Cheerleading Competition pada tahun 2007 di kota Bandung.
Sejauh ini, dominasi dalam kategori minuman isotonik masih tetap dipegang oleh Pocari Sweat dan Mizone. Meskipun Powerade merupakan brand yang sudah terkenal, tapi angka penjualan Powerade di Indonesia masih tertinggal sangat jauh dibandingkan Pocari Sweat atau Mizone. Powerade jarang melakukan kegiatan promosi yang sejatinya mampu menarik konsumen. Dari segi distribusi, minuman isotonik ini terbilang tidak mudah ditemui sehingga konsumen cenderung memilih brand lain. Secara umum, Powerade dengan strategi pemasaran yang telah dijalankan memang mampu memposisikan diri sebagai minuman isotonik sporty tingkat internasional. Tapi, Powerade ini tidak memiliki emotional bounding yang kuat dengan masyarakat Indonesia. Bisa jadi strategi ini sengaja dilakukan CCI karena Indonesia bukan target utama dalam pemasaran Powerade, seperti yang kita lihat CCI cenderung lebih agresif dalam memasarkan produk-produk soft drink di Indonesia.